Walaupunaku terdiam lama, namun seru juga mengikuti diskusi beliau-beliau. Hal yang menarik aku bisa tangkap dan rekam, pengusaha itu bilang “Santri niku lek sampun dados tiang, niku bakal dados tiang tenanan (santri itu kalau sudah jadi orang itu akan jadi orang yang luar biasa).Hal ini, beliau katakan kepada orang yang beranggapan bahwa “kalau nanti anak saya jadi santri terus Aatauaku harus bagaimana? 1987 Mustofa Bisri (Gus Mus) “Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu” Karya Taufiq Ismail (1989) Posted by Purwo Udiutomo on November 19, Tanggapan : Perhatikan lirik lagunya dengan cermat, “Aku seorang kapiten, mempunyai pedang panjang. Kalau berjalan prok-prok-prok, aku seorang kapiten”. CERPENGUS MUS LUKISAN KALIGRAFI. Oleh: A. Mustofa Bisri sehabis menyeruput kopinya. "Tampang boleh, sudah punya penghasilan lumayan, sarjana lagi; sama cewek kok takut! Aku carikan bagaimana?" "Jawab dong, Zal!" kata Bu Aryo yang muncul menghidangkan pisang goreng dan kacang rebus, mencoba menyemangati Rizal yang tak PuisiGus Mus 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana'. By . Alfin ch. 07 July 2019 Add Comment Edit. Kau ini bagaimana Kau bilang aku merdeka Tapi kau memilihkan untukku segalanya Aku harus bagaimana Aku kau Meskitengah berada dalam keadaan hamil, pelantun Bang Jono ini rupanya memilih untuk pisah ranjang dengan suami. Apasaja yang kalian anggap mungkar. Allahu Akbar, Allah Maha Besar! Seandainya 5 milyar manusia. Penghuni bumi sebesar debu ini. Sesat semua atau saleh semua. Tak sedikit pun mempengaruhi. KebesaranNya. Melihat keganasan kalian aku yakin. Kalian belum pernah bertemu Ar-Rahman. Denganbeberapa contoh puisi guru yang menyentuh hati terbaru dan terbaik 2022 yang dapat Anda gunakan, memang terasa lebih mudah untuk memilihnya. Pasalnya banyak dari karya tulis khususnya milik penyair terkenal seringkali membahas guru sebagai topik utamanya. Guru yang diketahui memiliki julukan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa tentu harus dibalas downloadmp3 kumpulan puisi gus mus Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Puisi terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi lama masih terikat dengan jumlah baris, bait, ataupun rima ( sajak ). Puisi lama adalah pantun dan syair. Cerpen“Gus Ja’far” Karya Gus Mus. lutfisland May 21, 2016 Secarik. Salah satu karya GUS MUS yang paling saya sukai adalah cerpen dengan judul “Gus Ja’far”. Isi cerpen sungguh luar biasa, sangat berisi dan mengubah pola pikir saya untuk memandang orang lain.. Semoga Allah memanjangkan umur Beliau, selalu memberikan kesehatan SUATUketika Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memasak sop ceker dan jeroan ayam. Namun, tidak diketahui apakah ini kisah nyata atau sekedar humor Gus Dur saja. Menurut buku Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus karya KH. Husein Muhammad, saat di Kairo Gus Dur pernah memasak sop ceker yang isinya sayap, kepala, dan jeroan ayam. lGRT2GR. Kau ini bagaimana?Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanyaKau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir Aku harus bagaimana?Kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigaiKau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai Kau ini bagaimana?Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kakuKau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-plan Aku harus bagaimana?Aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimpung kakikuKau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku Kau ini bagaimana?Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwaKau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya Aku harus bagaimana?Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannyaAku kau suruh berdisiplin, kau menyontohkan yang lain Kau ini bagaimana?Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saatKau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai Aku harus bagaimana?Aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannyaAku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya Kau ini bagaimana?Kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumahKau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah Aku harus bagaimana?Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadiAku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam Bisshowab Kau ini bagaimana?Kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu akuKau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku Aku harus bagaimana?Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumuKau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu Kau ini bagaimana?Kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwisKau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis Aku harus bagaimana?Kau bilang kritiklah, aku kritik kau marahKau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja Kau ini bagaimana?Aku bilang terserah kau, kau tidak mauAku bilang terserah kita, kau tak sukaAku bilang terserah aku, kau memakiku Kau ini bagaimana?Atau aku harus bagaimana? -1987- Jakarta - Puisi karya KH Ahmad Mustofa Bisri Gus Mus berjudul 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana' ramai diperbincangkan usai dibacakan cagub Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Salah satu bait puisi dianggap menyudutkan umat Islam soal panggilan Azan. Puisi tersebut dibacakan Ganjar di sebuah acara televisi. Setelah itu, foto Ganjar dengan kutipan puisi 'Puisi Ganjar Pranowo Kau bilang Tuhan sangat dekat, namun kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara setiap saat' viral di media sosial.[GambasVideo 20detik] Sebenarnya, bukan hanya Ganjar saja yang pernah membawakan puisi tersebut. Puisi yang dibuat pada tahun 1987 itu juga pernah dibacakan oleh mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar dan Ketua MUI NTT Abdul Kadir Makarim pada 2016 lalu. Selain itu, karya Gus Mus itu juga sempat membuat heboh pada 2016 lalu ketika beredar puisi tiruan. Dilihat detikcom dari situs resmi Nahdlatul Ulama NU, pihak NU langsung memberikan klarifikasi dan menyebut puisi yang beredar adalah hoax. Puisi palsu itu mengambil judul dan stuktur kalimat yang mirip karya Gus Mus namun mengulas makna yang berbeda. Berikut isi puisi karya Gus Mus berjudul 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana' yang dikutip detikcom dari situs Kementerian AgamaKau ini bagaimana...Kau bilang aku merdekaTapi kau memilihkan untukku segalanyaKau ini bagaimana...Kau suruh aku berfkirAku berfikir kau tuduh aku kafirAku harus bagaimana...Kau suruh aku bergerakAku bergerak kau waspadaiKau bilang jangan banyak tingkahAku diam saja kau tuduh aku apatisKau ini bagaimana...Kau suruh aku memegang prinsipAku memegang prinsipKau tuduh aku kakuKau ini bagaimana...Kau suruh aku toleranAku toleran kau tuduh aku plin-planAku harus bagaimana...Kau suruh aku bekerjaAku bekerja kau ganggu akuKau ini bagaimanaKau suruh aku taqwaTapi khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwaKau suruh aku mengikutimuLangkahmu tak jelas arahnyaAku harus bagaimanaAku kau suruh menghormati hukumKebijaksanaanmu menyepelekannyaAku kau suruh berdisiplinKau mencontohkan yang lainKau bilang Tuhan sangat dekatKau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saatKau bilang kau suka damaiKau ajak aku setiap hari bertikaiAku harus bagaimanaAku kau suruh membangunAku membangun kau merusakkannyaAku kau suruh menabungAku menabung kau menghabiskannyaKau suruh aku menggarap sawahSawahku kau tanami rumah-rumahKau bilang aku harus punya rumahAku punya rumah kau meratakannya dengan tanahAku harus bagaimanaAku kau larang berjudipermainan spekulasimu menjadi-jadiAku kau suruh bertanggungjawabkau sendiri terus berucap Wallahu A'lam Bis ShowabKau ini bagaimana..Aku kau suruh jujurAku jujur kau tipu akuKau suruh aku sabarAku sabar kau injak tengkukkuAku kau suruh memilihmu sebagai wakilkuSudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumuKau bilang kau selalu memikirkankuAku sapa saja kau merasa tergangguKau ini bagaimana..Kau bilang bicaralahAku bicara kau bilang aku ceriwisKau bilang kritiklahAku kritik kau marahKau bilang carikan alternatifnyaAku kasih alternative kau bilang jangan mendikte sajaKau ini bagaimanaAku bilang terserah kauKau tak mauAku bilang terserah kitaKau tak sukaAku bilang terserah akuKau memakikuKau ini bagaimanaAtau aku harus bagaimana nkn/imk Berikut ini puisi Gus Mus 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana' yang sarat akan makna. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus lahir merupakan pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin yang mengarang puisi 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana'. Gus Mus mengarang puisi yang sarat akan makna sebagai media penolakan dan penentangan terhadap penguasa politik dan orang yang berkuasa. Baca Juga Lirik Sholawat Turi Putih Habib Syech Berikut Makna dan Karangan Sunan Giri Sebagai seorang sastrawan dan kiai bangsawan, Gus Mus sering menciptakan karya tulis seperti cerpen dan novel serta menekuni seni lukis. Salahsatu karya populernya yaitu puisi berjudul 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana'. Puisi Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana Kau ini bagaimanaKau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanyaKau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir Aku harus bagaimanaKau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigaiKau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai